Pemanfaatan kontainer dan peti kemas merupakan hal lazim dalam pengiriman barang, tak terkecuali jasa import LCL (less than container load). Hal ini berhubungan dengan 90% pengiriman barang yang telah memakai dry container dan general container dengan ukuran 20 sampai 40 feet. Untuk itu, Anda yang berencana menjalankan usaha impor perlu mengenal LCL agar kegiatan berjalan lancar.
Table of Contents
ToggleDefinisi dan karakteristik LCL
Dalam bahasa Indonesia, less than container load atau LCL diartikan sebagai muatan kontainer lebih sedikit. Dengan kata lain, Anda yang menggunakan LCL tak akan direpotkan dengan penyewaan satu kontainer penuh untuk mengirimkan barang. Lantas karena muatannya lebih sedikit, perhitungan yang diterapkan pun memakai volume atau berat kargo yang diterima.
LCL banyak dipilih importir pemula, sebab mereka bisa mengantarkan lebih dari satu jenis barang. Pengiriman barang secara kolektif ini pula yang membuat penyewaan kontainer lebih mudah. Dalam tahapnya, ada proses pemenuhan kontainer yang dinamakan konsolidasi. Lantas individu atau kelompok yang mengatur kegiatan tersebut disebut sebagai konsolidator.
Dalam jasa import LCL, Anda harus melakukan stuffing barang dari sejumlah pengirim atau supplier ke penerima yang berada di gudang. Kemudian, sesampainya di pelabuhan tujuan, barang akan melewati tahap stripping, sehingga penerima atau consignee bisa segera mengambilnya.
Adapun karakteristik jasa import LCL mencakup:
-
Biaya pengiriman lebih terjangkau
Seperti yang disinggung, volume barang yang lebih rendah dibandingkan FCL (full container load) membuat biaya pengiriman lebih terjangkau. Anda yang memulai usaha impor dapat memanfaatkan karakteristik tersebut untuk mengantarkan barang dalam skala kecil. Pelanggan yang menggunakan jasa Anda pun tak perlu mengeluarkan ongkir besar.
-
Proses pengiriman barang lebih lama
Salah satu konsekuensi dari biaya pengiriman terjangkau adalah tahap pengiriman lebih lama. Selain itu, terdapat prosedur bea cukai serta inspeksi rumit yang harus dipatuhi pengelola LCL. Pengiriman LCL yang baru sampai di pelabuhan umumnya harus disesuaikan dengan dokumen yang memuat barang, lalu diurutkan. Semakin banyak jumlahnya, semakin lama juga prosesnya.
-
Barang kiriman yang rentan rusak
LCL tak memberikan jaminan atas macam-macam barang yang ditempatkan dalam satu wadah. Risiko jasa import LCL ini yang membuat peluang kerusakan lebih besar. Meski begitu, Anda bisa mencegah kemungkinan tersebut dengan memberikan wadah atau packaging sesuai standar. Pastikan kapasitas barang yang dikirim sesuai dengan ketentuan.
Jenis-jenis biaya impor barang dengan LCL
Walau diklaim sebagai jenis muatan yang cocok buat importir pemula, kenyataannya LCL masih dianggap relatif mahal untuk beberapa orang. Hal ini bisa disebabkan kurangnya pemahaman akan biaya kirim yang dikenakan.
Dalam praktiknya, biaya pengiriman yang diterapkan dalam jasa import LCL cukup beragam. Anda bisa menyesuaikannya sesuai kebutuhan dan prosedur yang ditentukan. Adapun jenis biaya impor LCL yang umum dipakai meliputi:
- Biaya port charges. Jenis biaya ini dikenakan pada sebuah pelayaran khusus yang berlangsung di pelabuhan yang disinggahi;
- Biaya storage. Jenis biaya yang diberlakukan terhadap penumpukan kontainer di area Tempat Penimbunan Sementara atau TPS. Salah satu hal menarik dari biaya storage adalah penagihan biaya yang dilakukan pengelola atau pemilik lahan kepada pengguna kontainer seperti gudang atau pelabuhan bersangkutan;
- Biaya delivery order. Selanjutnya ada biaya delivery order (DO), yakni jenis biaya jasa import LCL yang disertakan dengan surat yang dikeluarkan pihak pelayaran. Surat tersebut berfungsi sebagai surat kepemilikan barang kargo;
- Biaya demurage. Jenis biaya yang dikeluarkan sesuai batas waktu penggunaan kontainer di dalam pelabuhan (CY) mulai dari tahap pembongkaran (discharge) kapal hingga pintu keluar pelabuhan maupun sebaliknya.
Sebagai catatan, biaya yang dikeluarkan dihitung sesuai jenis barang yang dikirim dan tujuan. Prosedur yang diberlakukan pun disesuaikan dengan bea cukai di Indonesia. Ikuti pula aturan yang diterapkan negara yang menjalin kerja sama impor dengan Anda.
Perhitungan volume barang dalam impor LCL
Karena bergantung pada volume barang, perhitungan pengiriman dengan jasa import LCL wajib Anda ketahui. Volume minimal yang dipakai untuk jenis muatan ini dihitung berdasarkan cubic meter (CBM). Sebagian besar konsolidator kontainer LCL pun mengandalkan minimum CBM untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Sebagai contoh, konsolidator telah menetapkan volume minimal sebesar 2 CBM. Namun, Anda hanya ingin mengirimkan barang yang ukurannya hanya 1 CBM. Dalam hal ini, Anda masih bisa mengirimkan barang dengan jumlah minimal tersebut, hanya saja biaya kirim yang dikenakan tetap untuk 2 CBM.
Kemudian, perhatikan jumlah barang yang dikirim dengan layanan jasa import LCL. Pasalnya, saat muatannya membengkak, biaya yang dikenakan bakal ikut membesar. Akan lebih baik kalau metodenya dialihkan ke FCL kalau kapasitasnya memenuhi satu kontainer penuh untuk menekan ongkos kirim.
Cara kerja dan tip pengiriman barang dengan jasa LCL
Berikut adalah gambaran tahap-tahap pengiriman apabila Anda memilih LCL:
- Tahap awal yang dilakukan pengirim barang adalah menentukan penyedia layanan LCL;
- Isi informasi yang dibutuhkan untuk pengiriman, antara lain lokasi pengirim dan penerima atau tujuan, berat atau dimensi kargo, dan lain sebagainya. Hitung juga bobot berdasarkan ketentuan minimum di atas;
- Barang akan dikirimkan dari kantor pengiriman menuju gudang untuk proses berikutnya;
- Penyedia layanan LCL akan memeriksa informasi pengiriman dan menentukan paket kiriman mana yang bisa diantarkan bersama barang tersebut;
- Kargo lantas dikelompokkan jasa import LCL untuk kemudian dimasukkan ke dalam kontainer. Muatan tersebut lantas dibawa menggunakan kapal khusus;
- Sesampainya di tujuan, kapal akan dibongkar dan dipindahkan ke gudang untuk dibongkar;
- Terakhir, penyedia layanan akan mengantarkan barang ke alamat yang dimaksud.
Jika Anda ingin proses pengiriman dengan LCL tak mengalami banyak kendala, ikuti rangkaian tip ini:
-
Negosiasikan harga dengan supplier
Biaya impor terlalu mahal? Anda dapat menyiasatinya dengan negosiasi harga barang dari pihak supplier. Tanyakan potongan harga yang bisa Anda dapatkan lewat pembelian tertentu. Kemudian, cek di waktu mana saja supplier memberikan harga lebih murah. Pasalnya, di musim-musim tertentu saat jumlah permintaan tinggi, supplier cenderung menaikkan harga. Selain itu, periksa biaya tambahan seperti pajak dan bea cukai yang tak jarang membebani tagihan yang Anda terima.
-
Ketahui harga barang dan metode pembayaran
Sebelum melakukan pemesanan, penting bagi Anda memeriksa harga barang. Bandingkan dengan supplier lain sebelum menentukan keputusan. Metode pembayaran juga tak boleh luput dari pemeriksaan, apalagi Anda akan bermitra dengan supplier di luar negeri. Pilih cara yang mudah diterima kedua negara dan biaya administrasinya terjangkau. Hitung juga kurs mata uang asing yang bakal memudahkan Anda memprediksi biaya yang nantinya dikeluarkan.
-
Selalu follow up pihak supplier
Tak mau biaya yang dikenakan semakin membengkak? Selain menggunakan jasa import LCL yang berpengalaman, Anda harus rajin follow up dengan pihak supplier. Hal ini disebabkan komunikasi yang kurang baik berpotensi memperlambat kargo keluar dari tempat pengiriman, sehingga menambah biaya yang dibebankan. Oleh karena itu, Anda harus rajin mengingatkan supplier supaya mereka mengikuti kesepakatan yang telah dibuat, sehingga kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.
-
Siapkan dokumen pengajuan impor
Pengiriman barang ke luar negeri membutuhkan persiapan lebih matang dan panjang dibandingkan pengiriman dalam luar negeri. Sebagai pihak pengirim, Anda dianjurkan memohon pengajuan impor dengan dokumen-dokumen legal yang dijadikan sebagai syarat. Revisi segera apabila ada poin yang harus diganti. Jika memungkinkan, gunakan konsultan yang ahli di bidang impor agar Anda bisa melaksanakan kegiatan tersebut tanpa melanggar ketentuan hukum.
-
Pantau proses pengiriman barang sampai selesai
Dengan risiko yang lebih banyak, semestinya kegiatan impor mendapatkan pemantauan yang lebih ketat. Tak sedikit importir lengah dan harus membayar biaya storage (penumpukan kontainer pelabuhan) lebih besar dari yang diperkirakan. Keteledoran tersebut bakal berdampak pada pelanggan yang menunggu kedatangan barang pesanannya. Untuk itu, Anda harus rajin memantau proses pengiriman barang dari awal sampai akhir tanpa kecuali.
Demikian informasi lengkap seputar jasa import LCL. Mudah-mudahan setelah membaca artikel ini, Anda terbantu menyiapkan barang yang dipesan dari supplier dan mengantarkannya kepada konsumen.