Mengintip Produk Import Garmen Dari China Yang Penuh Lika-Liku

Produk Import Garmen Dari China

Pernahkah anda mendengar distribusi produk import garmen dari China di sekitar anda? Jika anda tinggal di daerah dekat Pasar Glodok, Petak Enam & Petak Sembilan, atau lokasi pecinaan lainnya, anda pasti sudah cukup familiar dengan produk tekstil atau garmen dengan ornamen khas yang didominasi warna merah atau emas.

Atau yang paling dekat bisa anda temukan; sudah banyak produk made in China yang negara kita import. Contohnya saja, baju-baju jadi yang dijual di pasar swalayan hingga mall-mall terdekat. Hal ini tentunya merupakan salah satu kegiatan distribusi produk import garmen dari China di pasaran kita. Beberapa asumsi yang sering kita temukan adalah bahwasanya garmen atau bahan tekstil dari China kurang berkualitas. Penulis bisa pastikan, hal tersebut tidak sepenuhnya benar, kok. Buktinya, masyarakat kita masih banyak yang berminat dengan produksinya, loh, terlihat dari kelonjakkan permintaan yang masih terus melonjak, bahkan pada masa pandemic ini.

Import tekstil garmen dari China tidak hanya sampai disitu saja. Harga produk yang cukup terjangkau atau affordable ini tentunya semakin menarik preferensi masyarakat, terutama mereka yang aktif berada di situs-situs dan aplikasi e-commerce. Beberapa investor China maupun lokal pun juga sudah membangun pabriknya yang menyediakan produksi tekstil di Indonesia, agar lebih mudah didistribusikan tanpa memakan waktu yang lama di proses shipping. Lantas, bagaimana asal usul terjadinya import garmen dari China yang dilakukan di Indonesia ini? Mari kita simak bersama!

Import Tekstil Garmen Dari China Yang Membanjiri Pasar Lokal

Seperti yang kita ketahui, hubungan diplomatic kerjasama antara China dan Indonesia sudah berlangsung lama sekali. Terutama soal perdagangan, sehingga kegiatan import garmen dari China masuk ke dalamnya. Hal ini dibuktikan sendiri oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Produk Serat dan Filamen Indonesia; melalui riset dan observasi lapangan, selama ini 50% dari pasar produk tekstil lokal sudah diisi oleh barang-barang import kontribusi China.

Menurut para pengamat sektor tekstil di Indonesia, China masih terus memproduksi garmen atau tekstil dalam jumlah yang cukup banyak. Hanya saja, selama masa pandemi ini, proses screening sangat ketat dilakukan di berbagai negara sehingga import garmen dari China hanya bisa dilakukan dalam periode waktu tertentu. Namun uniknya, kebutuhan pesanan di pasar lokal selalu terpenuhi, karena sistem restock yang sudah sangat baik.

Karena produksi garmen atau tekstil yang sering overload di negara tirai bambu, beberapa negara lain di ASEAN seperti Kamboja, Vietnam, Filipina, juga turut melakukan import garmen dari China. Tidak ingin mengulang masa kelam di tahun 2019 lalu, beberapa perusahaan garmen atau tekstil China bahkan ingin mengekspansi bisnis dan melebarkan sayapnya untuk membuka brand merknya sendiri dan bekerjasama dengan perusahaan mitra lokal. Contoh perusahaan yang memiliki rencana tersebut adalah Youngor Group.

Namun kembali lagi, belum sempat direalisasikan, rencana ini lagi-lagi tertunda pandemic. Proses import garmen dari China pun beberapa kali mengalami permasalahan di proses shipping; baik di pelabuhan maupun di bea cukai.

Keunggulan Tekstil Import Dari China; Bagaimana Kualitasnya? Burukkah atau Terbaik?

Tak bisa dipungkiri, semua produk tekstil maupun garmen pasti memiliki plus dan minus. Begitu pula produk import tekstil garmen dari China, yang pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tapi terlepas dari itu semua, China dan negara-negara Asia Timur (seperti Korea) memiliki keunggulan dalam menarik perhatian kaum muda, terutama para wanita. Hal ini dikarenakan China mampu menyediakan desain-desain baju simpel dan berkualitas, yang sifatnya versatile atau bisa dicocokan secara occasional.

Dengan desainnya yang sangat kekinian dan harga yang terjangkau, tentunya kaum muda akan tertarik untuk membeli produk-produk baju dari negara tirai bamboo ini. Tidak hanya yang asli dari sana, beberapa mitra lokal yang memang bekerja sama dengan pabrik tekstil atau garmen dari China pun juga menerapkan sistem ini. Mereka memberikan kualitas dengan harga yang tidak melambung tinggi, dan tentunya bisa dijangkau dan cocok untuk kebanyakan kalangan masyarakat.

Seperti yang sebelumnya disinggung penulis, semua bahan tekstil pasti memiliki plus dan minusnya. Beberapa kasus yang sering ditemukan adalah ketidaksesuaian pesanan dengan deskripsi barang (overclaim), misalnya, bahan cenderung terlalu tipis dan mudah sobek, hingga warna yang pudar dan mudah luntur. Tapi kembali lagi, tidak semua produk impor garmen dari China seperti itu, ya. Masyarakat hanya perlu lebih teliti dan pintar-pintar dalam memilih.

Lika – Liku Produksi Tekstil Lokal Vs. Produk Import Tekstil dari China

Seperti yang sempat disampaikan di beberapa paragraf di atas, 50% pasar tekstil di Indonesia didominasi oleh barang import garmen dari China. Hal ini tentunya menuai pro dan kontra dari masyarakat, terutama pedagang dan pengrajin tekstil lokal. Yang terburuknya adalah, beberapa pabrik tekstil lokal harus gulung tikar karena harga yang cukup kompetitif dengan produk import.

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) sudah menyampaikan bahwasanya 9 dari banyak pabrik tekstil lokal sudah terancam dan akhirnya diputuskan untuk tutup. Fenomena tersebut terjadi karena maraknya minat produksi impor yang pada akhirnya pendapatan tidak bisa menutup biaya produksi beberapa pabrik tekstil lokal. Dan yang lebih mirisnya lagi, beberapa produk impor justru menawarkan harga yang jauh lebih murah daripada produk lokal. Ironis ya?

Dalam peristiwa ini, para anggota dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) meminta kebijakan baru dari pemerintah, untuk diadakannya pengambilan langkah safeguard. Langkah safeguard sementara ini bisa diberlakukan untuk menyeimbangkan dan mengharmonisasikan biaya bea masuk yang ideal. Langkah ini sangat penting untuk dilakukan demi keseimbangan harga pasaran produksi tekstil atau garmen lokal, agar mampu kembali bersaing dengan produk-produk impor lainnya. Pembahasan mengenai TPT diharapkan mampu disegerakan oleh Menteri Perindustrian RI. Jadi, tidak hanya terus melakukan import garmen dari China maupun negara lain, tetapi juga memaksimalkan produksi tekstil lokal.

Harga Pasaran Import Tekstil Garmen Dari China

Perlu diketahui sebelum kita membahas ini, bahwa harga suatu barang atau produk bersifat dinamis dan sewaktu-waktu bisa berubah. Pada kesempatan ini, mari kita mengintip beberapa harga yang ditawarkan produk-produk import garmen dari China, kepada masyarakat lokal.

Impor garmen dari China biasanya dilihat dari kualitasnya. Ada yang orisinal hingga grade B dan KW. Mengapa harga produk import garmen dari China bisa jauh lebih murah dan mampu menggerus pabrik tekstil lokal? Hal ini dikarenakan mereka menjual 10% dari harga asli barang mereka. Ditambah lagi produksi mereka yang cukup banyak, dan kesadaran masyarakat yang masih belum penuh mengenai kualitas dan orisinalitas produk. Jadi bisa saja mereka lebih tertarik untuk membeli barang grade B dengan harga yang lebih terjangkau dari barang orisinal.

Dan yang paling kontroversial, suatu periode dimana harga kain hijab dan pashmina import garmen dari China dihargai 1.000 sampai 2.000 yang paling mahal, tentunya hal ini sangat menarik banyak peminat awam. Beberapa sumber juga menyatakan bahwa tidak hanya produk lokal yang beberapa kali kalah bersaing dengan produk impor garmen dari China, melainkan beberapa produk luar negeri yang berinvestasi di Indonesia juga seringkali tergeser dari daftar peminat terbanyak. Inilah yang masih menjadi perdebatan hingga sekarang ini, dan masih terus dipantau oleh pemerintah maupun API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia).

Nah, itulah beberapa informasi yang bisa penulis berikan bagi para pembaca. Import garmen dari China yang diberlakukan Indonesia memang tidak selalu mulus, dan banyak lika-likunya. Terutama dalam persoalan harga yang sering kali menuai kecaman dari para buruh pabrik. Permasalahan harga ini tentunya harus terus dibenahi hingga tidak terjadi pincang harga lokal.

Sekian informasi yang bisa penulis berikan bagi para pembaca. Kiranya artikel ini dapat memberikan insight baru mengenai kegiatan import garmen dari China dan bagaimana keberlangsungannya di lapangan. Selalu bijak dalam berbelanja, ya! Pilihlah barang yang sudah sesuai standarisasi pasar dan selalu dukung pasar lokal.

Artikel Lainnya

Konsultasi gratis sekarang